Ketika mendengar kata “pelecehan seksual”, banyak orang langsung membayangkan tindakan fisik yang ekstrem. Padahal, di Australia, pelecehan seksual mencakup berbagai bentuk perilaku — mulai dari komentar tidak pantas hingga isyarat yang membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Masalahnya, banyak orang masih bingung: “Sebenarnya, batasan pelecehan seksual itu di mana?” Artikel ini akan mengulas dengan jelas apa saja yang termasuk pelecehan seksual di Australia, berdasarkan hukum yang berlaku dan realita sosial di lapangan.
Apa Itu Pelecehan Seksual Menurut Hukum Australia?
Menurut Australian Human Rights Commission, pelecehan seksual adalah perilaku yang bersifat seksual yang tidak diinginkan, yang bisa membuat seseorang merasa terhina, dipermalukan, atau terintimidasi.
Beberapa contoh perilaku yang tergolong pelecehan seksual:
- Komentar seksual atau candaan cabul
- Isyarat tubuh atau gerakan menggoda
- Menyentuh tanpa izin
- Mengirim pesan teks/inbox berisi konten seksual
- Menyebar rumor soal orientasi atau aktivitas seksual seseorang
- Mengirim gambar vulgar atau tidak diminta (cyber harassment)
Kuncinya adalah “tidak diinginkan” dan berdampak negatif.
Lingkungan Mana Saja yang Rentan Terjadi Pelecehan?
Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, tapi beberapa tempat lebih rawan karena faktor kekuasaan, tekanan sosial, atau kurangnya perlindungan.
Paling umum terjadi di:
- Tempat kerja: dari rekan kerja, atasan, bahkan klien
- Kampus/sekolah: oleh dosen, guru, atau teman sebaya
- Transportasi umum atau tempat umum: seperti stasiun, bar, pantai
- Media sosial & chat pribadi
Statistik dari AHRC menunjukkan bahwa 1 dari 3 perempuan Australia mengalami pelecehan seksual dalam 5 tahun terakhir, dan laki-laki pun tidak kebal.
Apakah Pelecehan Harus Fisik? Tidak Selalu.
Banyak yang mengira pelecehan seksual harus menyentuh secara fisik. Faktanya, pelecehan verbal dan visual juga termasuk dalam kategori ini — selama membuat korban merasa tidak nyaman secara seksual.
Misalnya:
- Melirik berlebihan disertai komentar sugestif
- Mengunggah/mengirim meme seksual kepada seseorang tanpa izin
- Menyentuh bahu sambil mengucapkan kalimat “gak pantas”
Studi kasus singkat:
“Anna, 26 tahun, menerima komentar tentang tubuhnya dari atasan hampir setiap hari. Ia merasa tidak nyaman, tapi bingung apakah itu tergolong pelecehan. Ternyata, komentar terus-menerus yang bersifat seksual — meski tanpa sentuhan — masuk dalam kategori pelecehan.”
Batasan Pelecehan: Kapan Itu Dinyatakan Melanggar?
Inilah pertanyaan penting: Kapan sesuatu dianggap pelecehan seksual?
Menurut Fair Work Ombudsman Australia, ada dua kunci:
- Perilaku bersifat seksual
- Tidak diinginkan oleh penerima
Kalau orang yang jadi target merasa:
- Terhina
- Terintimidasi
- Tidak nyaman
…maka besar kemungkinan itu adalah pelecehan seksual.
Bahkan satu kejadian saja bisa cukup, tidak harus berulang, untuk dianggap melanggar hukum.
Bagaimana Cara Melaporkan Pelecehan Seksual?
Kalau kamu mengalami atau melihat pelecehan seksual, ada beberapa jalur yang bisa ditempuh:
- HR Department (untuk tempat kerja)
- Komite etik kampus/sekolah
- Australian Human Rights Commission – humanrights.gov.au
- Fair Work Commission – fairwork.gov.au
- Polisi, jika kasus berat atau mengandung kekerasan fisik
Tips:
- Dokumentasikan kejadian (screenshot, rekaman, saksi)
- Simpan bukti komunikasi
- Jangan takut untuk bicara, bahkan jika pelaku adalah atasan
Penutup: Kamu Tidak Sendiri
Pelecehan seksual bukan hanya pelanggaran etika — tapi pelanggaran hak asasi. Banyak orang merasa ragu untuk melaporkan karena takut, malu, atau tidak yakin. Tapi ingat, kamu berhak atas ruang aman — di tempat kerja, sekolah, maupun online.
Makin banyak yang sadar batas-batas ini, makin kuat perlindungan sosial dan hukum di Australia.
Jangan diam. Bersuara berarti melindungi dirimu, dan orang lain.

