Skip to content

Apakah Kampus Aman? Fakta Mengejutkan Tentang Harassment di Universitas

Bagi banyak mahasiswa, kampus adalah tempat yang seharusnya aman, inklusif, dan mendukung pertumbuhan. Tapi kenyataannya, tidak semua mahasiswa merasa begitu. Di balik gedung-gedung akademik dan ruang kuliah, masih banyak kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus yang tidak pernah terlihat permukaannya.

Beberapa bahkan terjadi di dalam ruang dosen, organisasi mahasiswa, bahkan acara kampus yang seharusnya menyenangkan. Pertanyaannya: seberapa aman kampus kita sebenarnya?

1. Angka Kasus Harassment di Kampus Australia

Menurut survei nasional dari Australian Human Rights Commission (AHRC) pada tahun 2021, sekitar 1 dari 5 mahasiswa pernah mengalami bentuk pelecehan seksual selama menempuh pendidikan tinggi.

Lebih dari 50% kejadian tersebut terjadi di lokasi kampus seperti perpustakaan, area umum, dan acara orientasi mahasiswa baru. Yang mengejutkan, sebagian besar pelaku bukan orang asing—tapi teman kuliah, senior, bahkan dosen sendiri.

“Saya mengalami komentar cabul dari senior saat ospek. Saya diam, karena takut dikucilkan.” — Mahasiswa tahun pertama, Melbourne

2. Bentuk-Bentuk Pelecehan yang Sering Terjadi

Bentuk pelecehan di kampus bisa sangat beragam, dan seringkali dibungkus dalam ‘candaan’ atau ‘tradisi’ yang dianggap normal.

Beberapa contoh yang sering terjadi:

  • Komentar fisik atau seksual secara verbal
  • Sentuhan tubuh tanpa izin (seperti pelukan paksa, tepukan punggung atau paha)
  • Dipaksa untuk ikut aktivitas seksual dalam acara sosial atau minum-minum
  • Teror seksual via media sosial atau pesan pribadi

Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang tidak menyadari bahwa hal-hal ini sudah masuk kategori pelecehan seksual di kampus.

3. Kenapa Banyak Mahasiswa Tidak Melapor?

Meski sudah tahu itu salah, banyak mahasiswa memilih diam. Ada berbagai alasan, antara lain:

  • Takut dikucilkan atau dianggap lebay
  • Pelaku adalah senior atau dosen yang punya kuasa
  • Gak tahu ke mana harus melapor
  • Merasa gak bakal ditindaklanjuti oleh pihak kampus

Beberapa kampus bahkan belum punya sistem pelaporan pelecehan seksual yang transparan dan aman, bikin korban makin takut bersuara.

4. Apakah Kampus Bertanggung Jawab?

Secara hukum, institusi pendidikan di Australia punya kewajiban hukum dan moral untuk melindungi mahasiswa dari segala bentuk pelecehan.

Namun dalam praktiknya, banyak laporan dari korban yang “ditunda” atau diproses secara internal tanpa kejelasan. Bahkan ada yang dialihkan ke sesi mediasi yang membuat korban tidak nyaman karena harus bertemu langsung dengan pelaku.

Padahal yang dibutuhkan korban adalah: keamanan, kejelasan, dan dukungan mental.

5. Apa yang Bisa Dilakukan Mahasiswa?

Kalau kamu atau temanmu mengalami pelecehan seksual di universitas, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Catat waktu, lokasi, dan detail kejadian (bukti percakapan, saksi, dll)
  • Ceritakan ke teman dekat atau konselor kampus
  • Lapor ke pusat bantuan kampus atau Student Union
  • Jika perlu, hubungi lembaga eksternal seperti AHRC atau Fair Work

Ingat: kamu punya hak untuk belajar di lingkungan yang aman. Suaramu penting dan berharga.

Penutup: Ubah Kampus Jadi Ruang Aman, Bukan Zona Bahaya

Selama mahasiswa masih takut bersuara, pelecehan akan terus hidup di balik bayang-bayang kampus. Perubahan dimulai saat kita berani bicara, saling percaya, dan menuntut sistem yang berpihak pada korban.

Kampus seharusnya jadi tempat tumbuh, bukan tempat trauma. Saatnya kita ubah budaya diam jadi budaya peduli.

Kampus bisa jadi aman, kalau kita semua ikut menjaganya.